Rabu, 29 Mei 2019

Kata kata mutiara

Embun Pagi

Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik.

Jika dizalimi orang, jangan berpikir untuk membalas dendam, tapi berpikirlah cara membalas dengan kebaikan.

Jangan mengeluh, teruslah berdo'a dan ikhtiar

Sibukkan diri dalam kebaikan hingga keburukan lelah mengikutimu

Selamat pagi dan  selamat beraktifitas, serta selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan bagi yang menjalankannya

Semoga kita semua dalam keadaan sehat, bahagia dan bersyukur selalu.

Aamiin Yaa Robbal Alaamiin😊🌹```

Selasa, 28 Mei 2019

Antara Bunga Dan Mutiara

Antara Bunga Dan Mutiara


Bunga🌹
Dia indah, Dia harum, dan Dia menarik.
Namun, keindahannya dapat dinikmati semua orang.
Semua orang bisa memetiknya dan menyentuhnya.
Karena bunga bisa didapatkan di banyak tempat.
Misalnya di pinggir jalan, sehingga orang yang lewat sangat mudah untuk mendapatkannya. .
.
Seperti halnya wanita yang seperti bunga.
Kecantikannya, keindahannya dapat dinikmati oleh semua orang.
Foto-fotonya yang beredar di sosial media begitu banyak sehingga banyak mata yang tertarik padanya.
Orang-orang bisa saja menyentuhnya. Karena dia tak terjaga.
Lelaki mudah saja mendapatkannya, hanya dengan kata "maukah kau menjadi pacarku?". Begitu mudahnya untuk mendapatkannya.
.
.
Mutiara💎
Dia indah, Dia menarik, Dia begitu memungkau.
Dia berada jauh di dasar lautan dan berada di dalam kerang yang kokoh.
Dia begitu terjaga.
Tidak ada yang bisa menikmati keindahannya selain orang yang benar-benar berusaha mendapatkannya.
Dia rela menyelam ke dasar lautan hanya untuk mendapatkan mutiara tersebut. Butuh perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkannya.
Mutiara harganya sangatlah mahal. Tidak semua orang bisa mendapatkannya. Hanya orang-orang yang memiliki daya belilah yang mampu mendapatkannya. .
.
Seperti halnya wanita yang seperti mutiara.
Dia cantik, Dia indah, Dia begitu memungkau.
Namun, dia senantiasa berusaha menjaga kecantikannya dan keindahannya dibalik pakaian Syar'i yang dia gunakan.
Dia sangat terjaga. Foto-fotonya pun tak akan kau dapati di sosial media.
Jangankan menyentuhnya, memandangnya pun kau akan segan.
Tak semua orang bisa memilikinya.
Hanya seorang laki-laki Tangguh, Sholeh dan Pemberani yang dapat memilikinya.
Butuh perjuangan dan pengorbanan untuk seorang lelaki dalam mendapatkannya. .
.
Begitulah perumpamaan seorang wanita yang seperti Bunga, dan Seorang wanita yang seperti Mutiara.
.
Jadi, ukhtifillah, silahkan pilih mau jadi seperti Bunga Atau Mutiara?
.♥
.
Allahul Musta'an.
Semoga bermanfaat.
Barakallahu Fiikunna

🌹🍃

Kisah Ta'aruf Ikhwan dan Akhwat ini selain Lucu tapi juga Romantis

Kisah Ta'aruf Ikhwan dan Akhwat ini selain Lucu tapi juga Romantis

@Zahniar

Ini kisah pemuda 20 tahun yang hendak menikahi gadis dari Plat AE, daerah Ratna Dumilah. Di namanya terkandung pula kata "Ratna".


Sebab leta kpercayaan diri untuk berikhtiar mandiri, dia percayakan urusan "siapa" pada Allah dan guru yang dipandang mumpuni, agar lebih fokus mempersiapkan "bagaimana".


 "Kriterianya apa?", tanya seorang Ustadz. Yang shalihah dan menshalihkan", jawabnya.
"Bagus. Tapi abstrak. Bisa agak konkret?"
 "Emm.. Yang punya sedikitnya 3 kelompok binaan pengajian?"
"Mantap."

Tak lama, dia telah memegang lembar biodata. Dia tahu nama, pendidikan, tinggi dan berat badan, aktivitas, hobi, tradisi keluarga, hingga penyakit yang pernah diderita. Hari untuk berjumpa dan melihatnyapun tiba.


انْظُرْ إِلَيْهَا، فَإِنَّهُ أَحْرَى أَنْ يُؤْدَمَ بَيْنَكُمَا
“Lihatlah wanita yang akan kau nikahi, yang demikian lebih melanggengkan hubungan di antara kalian.” (HR. An Nasa'i/3235, At Tirmidzi/1087)

Nasehat Rasulullah untuk Mughirah ibn Syu'bah ini hendak dia 'amalkan segera. Tahu bahwa gadis itu bekerja paruh waktu di sela kuliah sebagai Asisten Apoteker, diapun mencoba tuk mengamatinya. Kali itu dengan cara sembunyi-sembunyi seperti Sayyidina Jabir diajari Nabi.

Belanja ke Apotek itu, dibelinya multivitamin. Tapi ternyata tugas AA di belakang meracik obat, bukan melayani pembeli. Nazhar seharga 18 ribu itu gagal.

Maka pertemuan pertama 1 maret 2019 itu diniati untuk melihat. Apa daya, sepanjang pertemuan tak banyak kata, dan pemuda ini terus menunduk, sama sekali tak berani menatap langsung pada gadis di hadapannya.

Untung meja ruang tamu Sang Ustadz terbuat dari kaca. Bening sekali.


Pada pertemuan kedua 8 maret 2019, dengan dimoderatori sang Ustadz dan si istri, terjadilah diskusi.


Pertanyaan, "Visi misi pernikahan Anda?", "Bagaimana konsep pendidikan anak yang tepat?", "Pandangan Anda tentang istri yang berkarier?", "Seperti apa proyeksi nafkah nanti?", "Pendapat Anda tentang homeschooling?", "Rencana tempat tinggal & penataannya?", diberondongkan dengan lebih mengerikan dari ujian pendadaran.

Tapi endingnya adalah pengakuan, "Maaf, saya tidak bisa memasak."

Si pemuda bergumam dalam hati, "Ya Allah aku minta yang shalihah dan menshalihkan. Rupanya pandai memasak belum termasuk di situ. Ya Allah apakah Kau menguji kesungguhan kriteriaku?" Lalu dia kuatkan hati, "Tak apa Ukhti. Di kota ini banyak rumah makan. Murah-murah lagi."oo
"Saya juga tidak terbiasa mencuci."


"Alamak", batin si pemuda. Tapi mengingat hal yang sama, dia berkata lagi, "Tak apa Ukhti. Di kota ini banyak laundry. Kiloan lagi."
"Saya bukan mencari tukang masak dan tukang cuci. Saya cari istri. Kalau diperkenankan, saya akan segera menghadap Ayah Anda." Maka hari itu, lamaranpun disepakati 6 hari kemudian, 18 Juli.

Ta'aruf memang bukan soal berjumpa berapa kali. Ia tentang prasangka baik, prioritas kesefahaman, dan komitmen. Pacaran tidak memberikan ini, karena set mental menginginkan kepastian membuat kita tampil lebih baik dari aslinya, hingga kadang keluhan di rumahtangga adalah, "Sudah kelihatan aslinya."

Nah bagaimana saling mengenal yang hakiki? Ta'aruf itu istilah umum. Dalam Al Quran, ia adalah hikmah diciptanya kita bersuku-suku & berbangsa-bangsa. Jadi, kapan ta'arufnya suami-istri?

Seumur hidup!

Sebab manusia adalah makhluk penuh dinamika. Dia sedetik lalu takkan persis serupa dengan kini. Ta'aruf itu seumur hidup. Sebab kenal sejati adalah saat bergandengtangan di surga nanti.

Tiga belas tahun berta'aruf, pemuda itu masih terus belajar mengenal istrinya. Selalu ada kejutan ketika prasangka baik dikedepankan. Misalnya, si cantik yang mengaku tak bisa memasak itu, pada HUT RI ke-72 setahun bakda nikah, menjadi juara lomba masak Agustusan Tingkat RT. Lumayan.











Senin, 27 Mei 2019

Cerita singkat seorang santri

Cerita singkat  seorang santri
May sarah

Cerpen Santri Zaman Now

Tidak seperti biasanya, hari ini begitu ramai. Banyak orang tua yang mengantarkan anaknya untuk mondok di Pesantren tempatku menimba ilmu Agama.
Mereka seperti janjian, menenteng tas besar. Seperti biasa, sebagian anak enggan untuk membawanya.
Dari sudut pesantren, aku memperhatikan. Sudut tempat aku memantau keadaan Pondok, seperti penjaga benteng yang siap memberikan kode, ketika musuh sudah datang.
Aku tinggal di lantai 3, paling pojok, dan sendirian di Kamar, tidak seperti teman yang lain. Bukan karena ku tidak punya teman, tetapi kata orang kamar ini angker, tapi engak menurutku.
Atau, mungkin itu hanya alibi mereka, karena di sini sinyal HP tidak ada. Aku sendiri heran, diantara bangunan lain yang ada di Pondok, bangunan ini paling tinggi.
Lucu, tapi aneh. Jika diibaraktkan bangunan ini sebuah tabel, maka hanya kolom yang sejajar dengan kamarku saja yang tidak masuk sinyal.
Makanya, satu baris dengan kamarku, semuanya kosong, tidak ada penghuninya. Hanya untuk mengakses jejaring sosial atau menerima pesan WhatsApp, aku harus keluar kamar dan bergeser ke kamar sebelah.
Semua santri melek teknologi, hampir 50% anak di sini memiliki akun youtube, ada yang hanya sekedar reaploader atau membuat konten kreatif sendiri.

Tidak ada aturan khusus untuk mengakses internet, selama bukan jam pelajaran dan tidak mengganggu pelajaran di Pondok, kami diperbolehkan.
Tidak ada pelajaran TKI yang mendalam, tetapi banyak anak santri yang jago membuat aplikasi, ya walau sebagian besar hanya memodifikasi code pemrograman, tetapi untuk anak setingkat SMP seperti aku itu luar biasa.
Semua santri belajar melalui youtube, makanya tidak heran jika ada santri yang berjualan kartu perdana hanya untuk kuota internet saja.
Bahkan tidak sedikit kegiatan di sini, mendapatkan banyak inspirasi dari internet, tujuannya agar para santri tidak bosan untuk belajar.
Besok adalah tugasku memperkenalkan fasilitas ruangan dan tata tertib pesantren kepada calon santri, makannya aku ingin memberikan sedikit sentuhan yang berbeda, yaitu dengan mencari joke-joke lucu dari internet, agar mereka tidak bosan.
Yang paling utama, ketika pertama kali calon santri masuk ke pesantren, aku harus menjelaskan tentang kehidupan santri di sini, biar mereka tidak kaget, seperti aku dulu.
Pesantren ini mengajar dari jenjang SMP dan SMA. Peraturan yang lucu adalah santri jatuh cinta dilarang di sini, intinya kita harus fokus belajar  agar bisa menjadi orang yang hebat kelak.
Jadi intinya, jangan takut menjadi santri, karena yang aku rasakan adalah aku bisa mandiri di sini, walau jauh dari orang tua, tetapi tetap semangat belajar.
Tamat

Minggu, 26 Mei 2019

Perjuangan Hijrah (SUDAH TERBIT)

Perjuangan Hijrah

 (SUDAH TERBIT)


 

 Oria novita

    Sudah menjadi kewajiban seorang anak untuk patuh dan taat kepada orang tuanya, tetapi apabila sudah berumah tangga (khususnya seorang wanita) maka kepatuhan dan ketaatan kepada suaminya lebih utama (penting) dari pada patuh dan taat kepada orang tua dan/atau kepada saudara-saudara kandungnya, selama apa yang diperintahkan suaminya tidak mengingkari ketentuan Allah SWT, dan bahkan seorang suami menjadi surga dan neraka bagi seorang istri.

Seperti kisah inspiratif islami berikut ini, seorang wanita atau istri sholehah yang taat kepada suaminya, tidak mendatangi panggilan orang tua dan keluarganya di saat ibunya sedang sakit parah, lantaran si wanita tersebut mengemban amanah / pesan suaminya yang pergi jihad yang melarangnya untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang. Namun meskipun tidak menjenguk ibunya yang sedang sakit parah dan bahkan sampai meninggal dunia, Ibu si wanita sholehah ini diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT lantaran memiliki anak yang patuh dan taat kepada seorang suami. 

Ketika Rasulullah SAW masih hidup, tersebutlah seorang istri yang shalihah. Wanita setia ini begitu taat serta setia terhadap suaminya. Suatu hari, suaminya pergi berjihad untuk agama, sang suami hendak pergi memenuhi panggilan suci untuk berjihad dirinya beramanat pada istrinya.
"Istriku tersayang yang kucintai, aku akan pergi untuk berjihad meninggikan kalimat-kalimat Allah, sebelum aku kembali pulang dari berjihad, kamu jangan pergi kemanapun dan jangan keluar dari rumah ini"
Setelah berpesan demikian pada istrinya, berangkatlah si suami menuju medan jihad.

Beberapa hari kemudian, datanglah seseorang kepada wanita tersebut yang mengabarkan bahwa ibunya sedang sakit parah. Orang yang diutus tersebut mengatakan pada wanita sholihah itu untuk segera menjenguk ibunya.

"Ibumu saat ini sedang sakit keras, jenguklah dia sekarang"

Dengan gelisah wanita tersebut menjawab; "Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, bukannya tidak mau menjenguk, tapi saya dilarang keluar rumah sebelum suami saya pulang, tolong sampaikan permohonan maaf dan salam saya pada Ibu". Dan si utusanpun pulang tanpa membawa wanita tersebut.

Malam berlalu dan suami yang berjihad belum juga pulang. Keesokan harinya datang kembali seorang utusan yang mengabarkan bahwa ibu wanita tersebut meninggal dunia. Betapa sedih perasaan wanita sholehah ini, air matanya berlinang mendengar kabar ibu yang dicintainya telah pergi untuk selama-lamanya, bahkan disaat terakhirnya dia tidak berada disampingnya.

Utusan tersebut berkata "sekarang Ibumu telah tiada, datanglah untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum beliau akan dikebumikan hari ini". Namun istri yang shalihal ini sambil mengangis tersedu menjawab "Bukannya saya tidak mencintai ibu saya, tapi saya memegang amanah suami saya untuk tidak keluar rumah hingga dia pulang dan memberi saya izin".

Dengan berat utusan tersebut pulang. Mungkin karena kesal dan heran dengan sikap wanita tersebut yang tidak mau datang walaupun ibunya sakit keras hingga meninggal dunia, si utusan pun akhirnya mengadukan permasalahan ini kepada Rasulullah SAW.
Dengan nada sedikit kesal ia berkata kepada Nabi SAW "Wahai Rasulullah, wanita itu sangat keterlaluan, dari mulai ibunya sakit hingga meninggal dunia dia tidak mau datang untuk menemui ibunya"

Rasulullah SAW bertanya "Kenapa dia tidak mau datang menemui ibunya?"

"Wanita itu mengatakan bahwa dia t idak mendapat izin untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang berjihad" Jawab utusan yang mengadu ke Rasulullah SAW tersebut.

Lalu Rasulullah SAW tersenyum, kemudian Beliau berkata "Dosa-dosa ibu wanita tersebut diampuni oleh Allah SWT karena dia mempunyai seorang puteri yang sangat taat terhadap suaminya".

Itulah kisah seorang istri yang sholehah yang patuh dan taat kepada suaminya yang pada akhirnya mampu mengantarkan ibunya ke surga karena dosa-dosa ibunya telah di ampuni oleh Allah SWT lantaran memiliki anak yang sholehah, taat kepada suami.

Dalam kalangan pesantren, kisah diatas sangat populer, karena kisah ini tertulis pada salah satu Kitab karya Syaikh Nawawi Al-Bantani yakni Kitab Uqudulujian, salah satu kitab terpopuler yang membahas tentang tata cara hidup berumah tangga secara islami.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 34 yang artinya; "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka." (QS. Al-Nisa: 34).

Dan juga Rasulullah SAW bersabda: "Tidak boleh (haram) bagi wanita untuk berpuasa sementara suaminya ada di sisinya kecuali dengan izinnya. Istri juga tidak boleh memasukkan orang ke dalam rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Dan harta yang ia nafkahkan bukan dengan perintahnya, maka setengah pahalanya diberikan untuk suaminya." (HR. Al-Bukhari)

Ibnu Hibban meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Apabila wanita menunaikan shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya; maka disampaikan kepadanya: masuklah surga dari pintu mana saja yang kamu mau." (Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami, no. 660).

Dari beberapa pembahasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa Ketaatan seorang istri kepada suami harus didahulukan daripada taat kepada orang tua dan/atau kepada saudara-saudara kandungnya. Di dalam kitab al-Inshaf (8/362), "Seorang wanita tidak boleh mentaati kedua orang tuanya untuk berpisah dengan suaminya, tidak pula mengunjunginya dan semisalnya. Bahkan ketaatan kepada suaminya lebih wajib."
Merumuskan Gagasan Jalan Keluar Atas Dilema Kepentingan Diri & Masyarat Merujuk Pada Al Qur'an

Al Qur'an adalah Obat Bagi Manusia  
   Setiap yang disebut manusia selalu terdiri dari dua kepentingan, yaitu kepentingan individu yang termasuk kepentingan keluarga, kelompok atau golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk kepentingan rakyat .

          Dalam diri manusia, kedua kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satu kepentingan tersebut hilang dari diri manusia, akan terdapat satu manusia yang tidak bisa membedakan suatu kepentingan, jika kepentingan individu yang hilang dia menjadi lupa pada keluarganya, jika kepentingan masyarakat yang dihilangkan dari diri manusia banyak timbul masalah kemasyarakatan contohnya korupsi. Inilah yang menyebabkan kebingungan atau dilema manusia jika mereka tidak bisa membagi kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.














MAGNET MENARIK REZEKI

MAGNET MENARIK REZEKI السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته بسم اللّٰه الرحمن الرحيم Sederhana untuk dilakukan/amalkan sehari-hari, s...